Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1.500 Meter

Erupsi Gunung Merapi kembali terjadi hari ini, Minggu (9/4/2023). BPBD Kabupaten Sleman melaporkan terjadinya guguran lava pijar yang mengarah ke Barat Daya-Selatan dominan masuk ke hulu Sungai Boyong dengan jarak maksimum1.500 meter dari puncak.

Meski terjadi guguran lava pijar dan terlihat bara yang mengalir dari puncak tetapi situasi tetap aman dan tidak sampai ke kawasan hunian penduduk.

BPBD meminta masyarakat tetap tenang dan waspada mengikuti arahan otoritas kebencanaan dan otoritas Gunung Merapi.

Meski Tak Erupsi, Aktivitas Kegempaan di Gunung Merapi Masih Terjadi

Volume kubah lava di barat daya Gunung Merapi masih 1,6 juta meter kubik. Meski tidak terjadi aktivitas erupsi, namun aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih terjadi. 

Berdasarkan data yang ada di BPPT Yogyakarta pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Kamis (16/3/2023), terdapat 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya. 

Selain itu, seismogram pengamatan Gunung Merapi juga merekam terjadinya gempa guguran sebanyak 62 kali, gempa hybrid fase sebanyak tujuh kali, dan gempa vulkanik dangkal dan dalam satu kali. 

Aktivitas kegempaan ini menandakan masih adanya dorongan magma ke kubah lava bagian barat daya dan tengah. 

Saat ini, status Gunung Merapi masih berada pada level siaga. Ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dan guguran lava pijar sejauh maksimum tujuh kilometer. 

Sedangkan ancaman jika terjadi erupsi eksplosif lontaran material vulkanik dapat menjangkau tiga kilo meter dari puncak gunung. 

Merapi Kembali Erupsi, Warga Diminta Antisipasi Hujan Abu Vulkanik

Aktivitas erupsi Gunung Merapi hingga kini masih terus terjadi, Rabu (15/3/2023). Tercatat sebanyak 67 kali terjadi erupsi di Gunung Merapi sejak Sabtu, 11 Maret 2023.

Para warga yang tinggal di lereng gunung diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Erupsi Gunung Merapi hingga kini masih terus terjadi dengan luncuran awan panas mengarah ke Barat Daya. Erupsi disertai dengan luncuran awan panas berasal dari kubah lava Barat Daya dengan luncuran ke Sungai Bebeng dan Sungai Krasak.

Tingginya energitas membuat BPPTKG meminta warga di kawasan lereng Gunung Merapi untuk tetap selalu waspada, karena ancaman bahaya potensi luncuran awan panas dapat mencapai 7 km di sisi Barat Daya dan 5 KM di sekitarnya.

Apabila terjadi terjadi erupsi eksplosif potensi lontaran material vulkanik bisa mencapai 3 KM di sekitar Gunung Merapi.

Selain mengantisipasi dampak langsung akibat erupsi, BPPTKG juga meminta warga untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik yang disebabkan erupsi karena abu vulkanik dapat menganggu kesehatan warga.

PVMBG: Gunung Merapi Muntahkan 90 Kali Awan Panas Guguran Sejak 12 Maret 2023

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Merapi telah memuntahkan awan panas guguran sebanyak 90 kali hingga Selasa (14/3/2023). 

"Hingga kini, sudah terjadi awan panas lebih dari 90 kali dari 12-14 Maret 2023. Tetapi, jaraknya masih bervariasi yakni mencapai 2 kilometer," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan di program Metro Siang Metro TV, Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan pantauan, Hendra menyebut jarak luncur awan panas guguran kali ini rata-rata 2 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Selain itu, ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi Barat Daya 7 kilometer dan Tenggara 5 kilometer. Hal itu berdasarkan pengamatan visual dari gempa-gempa yang terekam.

"Kita memberikan kesimpulan bahwa jarak 7 kilometer Barat Daya dan 5 kilometer Tenggara," ujar Hendra.

Berdasarkan data tersebut, Hendra juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir selama berada di luar daerah rekomendasi. Masyarakat pun harus mengikuti perkembangan aktifitas dari Gunung Merapi.

Erupsi Gunung Merapi Menurun, Warga Diimbau Tetap Tingkatkan Kewaspadaan

Aktivitas erupsi Gunung Merapi mulai menurun dibandingkan sebelumnya. BPPTKG Yogyakarta mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

Aktivitas warga di lereng Gunung Merapi setelah erupsi Gunung Merapi menurun terpantau tetap siaga, Senin (13/3/2023) malam. Para warga tetap bersiaga dengan mendata masyarakat yang dinilai rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak.

Hal tersebut dilakukan agar menghindari sewaktu-waktu erupsi Gunung Merapi kembali terjadi para warga yang dinilai rentan bisa langsung dievakuasi. 

Diketahui, sebanyak 30 kali kegempaan guguran, 21 kali gempa hybrid, 1 kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dangkal terjadi di Gunung Merapi, Senin (13/3/2023) pukul 12.00-18.00 WIB. 

Ganjar Lakukan Doa Bersama untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan doa bersama masyarakat dan tokoh agama untuk keselamatan, serta kesehatan warga yang berada di sekitar Gunung Merapi.

Doa bersama dilakukan Ganjar, saat membuka Rapat Kerjaan Jajaran Kanwil Kementerian Agama Jateng di Hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Minggu (12/3/2023) sore.

Mengenai kondisi terkini masyarakat yang terdampak luncuran awan panas dari erupsi Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah, masih aman dan siaga. Sejumlah bantuan logistik, makanan dan minuman, serta masker juga telah disalurkan oleh BPBD Jateng.

"Hari ini kita semua sedang siaga Merapi, sejak kemarin saya mendapat informasi terus-menerus. Alhamdulillah masyarakat dari sisi resilience bagus di sana," ujar Ganjar.

Masyarakat yang berada di radius bahaya yakni, radius 7 kilometer dari puncak Merapi telah diimbau untuk menjauhi lereng dan juga mengevakuasi diri ke tenda pengungsian jika status Merapi meningkat.

BPPTKG: Erupi Gunung Merapi akan Terus Terjadi Selama Ada Tekanan Magma

Munculnya awan panas guguran dan lava pijar yang terjadi di Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023) merupakan bagian dari fase erupsi yang sudah berlangsung sejak 4 Januari 2021.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut fase erupsi ini masih akan terus berlangsung karena masih adanya tekanan magma dari perut gunung.

Diketahui, Gunung Merapi mengeluarkan 52 kali guguran awan panas guguran dan lava pijar, Sabtu (11/3/2023). Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat.

BPBD Jateng Imbau Warga Tak Berkegiatan di Radius 7 Km dari Puncak Merapi

BPBD Jawa Tengah telah mengeluarkan surat edaran bagi warga yang berada di wilayah Gunung Merapi untuk menjauhi seluruh kegiatan di radius tujuh kilometer dari puncak.

"Jauhi semua kegiatan di radius 7 kilometer dari puncak merapi, baik ini kegiatan penambangan pasir, baik itu kegiatan-kegiatan yang lain maupun tempat wisata," ujar Kepala BPBD Magelang Edi Wasono.

Edi Wasono menyebut, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah desa yang terdampak, untuk menutup akses di penambangan pasir, maupun seluruh area-area yang digunakan untuk wisata alam yang ada di lokasi Merapi tersebut.

Jika hujan abu yang begitu berat terjadi lagi dan ancaman kemanusiaan semakin tinggi, maka pihak BPBD akan melakukan langkah evakuasi.

BPBD telah mempersiapkan masker untuk kebutuhan anak sekolah, masyarakat yang beraktivitas di sawah, maupun pengguna jalan. 

Selain itu BPBD juga telah melakukan penyemprotan di beberapa titik yang tedampak untuk membersihkan abu yang begitu tebal di jalanan.

Awan panas terjadi pada Sabtu (11/3/2023), pukul 12.12 WIB,  dari sisi barat daya Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah, dan meluncur ke arah Sungai Bebeng. Akibatnya 11 kecamatan di Kabupaten Magelang terdampak hujan abu vulkanik.

Gunung Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Awan Panas Hari Ini

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas ke arah barat daya ke hulu Sungai Bebeng sejauh 1.500 meter dari puncak gunung, Minggu (12/3/2023) pukul 14.22 WIB. Tercatat sebanyak 13 kali guguran awan panas sudah terjadi.

Hingga saat ini, para warga terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya erupsi susulan karena  erupsi masih terus terjadi di lereng Gunung Merapi. Sejumlah relawan dan TNI-Polri masih terus berjaga baik di pos pantau maupun di desa-desa terdekat.

Gunung yang terletak di kawasan Kabupaten Sleman, DIY; Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini tercatat sudah puluhan kali mengalami peristiwa kegempaan. Gempa awan panas guguran terjadi 6 kali, gempa guguran 25 kali, gempa fase banyak 12 kali, gempa vulkanik dangkal 6 kali, dan gempa vulkanik dalam sekali.
 
Sampai saat ini status Gunung Merapi masih siaga. Ancaman bahaya luncuran material erupsi ditaksir sekitar 3-7 kilometer, khusus di kawasan barat daya. Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BNPB Lakukan Koordinasi hingga Modifikasi Cuaca

PLT Kapusdatin dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari mengungkap, untuk penanganan erupsi Gunung Merapi, pihaknya terus memperkuat koordinasi BNPB dan BPBD. Selain itu, memantau perkembangan situasi awan panas guguran yang dampaknya masih terasa di masyakarat sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Kita sudah menyampaikan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa status Merapi siaga tiga. Artinya, aktivitas di sepanjang kawasan rawan bencana tidak diperbolehkan" ujar Abdul Muhari di Program Newsline, Metro TV, Minggu (12/3/2023).

Abdul Muhari mengungkap, untuk antisipasi banjir yang terjadi di Jawa Tengah khususnya Pantura, Jawa Barat dan Timur, pihaknya melakukan modifikasi cuaca sebagai langkah tanggap darurat. 

"Ketika hujan, kita modifikasi atau coba kurangi dengan intervensi-intervensi teknologi modifikasi cuaca" singkat Abdul Muhari. 

Erupsi Merapi, Warga Desa Krinjing Bersihkan Material Abu Vulkanik

Sejumlah warga Desa Krinjing, Kabupaten Magelang berinisiatif membersihkan abu vulkanik dengan ketebalan satu hingga dua sentimeter. Pembersihan abu vulkanik dilakukan dengan menggunakan air dan sapu. 

Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah dampak yang ditimbulkan akibat hujan batu vulkanik seperti gangguan infeksi saluran pernapasan. 

Abu vulkanik juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan mata serta membahayakan bagi pengguna jalan lantaran kondisi jalan yang licin. 

Selain itu, hujan abu vulkanik juga berdampak bagi para petani. Mereka terancam mengalami kerugian karena tanamannya layu dan gagal panen. 

Gunung Merapi kembali erupsi, Sabtu (11/3/2023) siang. Awan panas nampak membumbung tinggi dan meluncur ke arah barat daya atau hulu Sungai Krasak dan Bebeng, Magelang, Jawa Tengah. Gunung Merapi mulai memuntahkan awan panas sejak pukul 12.00 WIB. 

Hingga Sabtu (11/3/2023) pukul 13.00 WIB, sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang yang berada di sisi barat Gunung Merapi diguyur hujan abu vulkanik. 

Gunung Merapi 2 Kali Erupsi

Gunung Merapi kembali erupsi, Jumat (7/1/2022). Ada dua kali erupsi dengan ketinggian kolom mencapai 300 dan 150 meter dari puncak. 

Pada erupsi pertama awan panas guguran meluncur sejauh 2,5 km ke hulu Sungai Bebeng, Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada erupsi berikut, awan panas meluncur sejauh 1,8 km. Hingga saat ini Gunung Merapi  berstatus siaga dengan radius aman 5 kilometer dari puncak. 

Radius Bahaya Gunung Merapi Ditetapkan Sejauh 5 KM

Gunung Merapi kembali pada hari Minggu, (12/12/2021) siang, dengan meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter ke arah Kabupaten Magelang, Jateng. Warga di lereng Gunung Merapi diimbau agar selalu waspada. BPBD Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menetapkan radius bahaya sejauh lima kilo meter dari puncak Gunung Merapi.

Ada Banjir Lahar & Awan Debu, Evakuasi di Desa Terdekat Puncak Semeru Dihentikan Sementara

Erupsi susulan, Senin (6/12/2021) pukul 10.00 WIB membuat Basarnas menghentikan sementara evakuasi di desa terdekat puncak Gunung Semeru. Lim tim yang sudah berada dilokasi, kembali ke posko utama di Desa Sumber Wuluh, Candi Puro, Lumajang, Jawa Timur.

"Situasinya gelap oleh debu dan ada percikan bara erupsi. Kita hentikan dulu evakuasi karena berbahaya," ujar Kasiops. Basarnas Surabaya, I Wayan S, kepada Metro TV. 

Menurutnya desa yang sedang diliputi awan debu tersebut berjarak dua kilometer dari posko utama. Sebagian besar warganya sudah terlebih dahulu mengungsi menyusul jebolnya tanggul yang menyebabkan banjir lahar. 

Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Guyur 8 Kecamatan di Magelang

Gunung Merapi kembali erupsi pada Senin (16/8/2021) pagi dengan mengeluarkan tiga kali guguran awan panas. Akibatnya delapan kecamatan di Magelang, Jawa Tengah diguyur hujan abu vulkanik. Warga di sekitar Gunung Merapi diimbau waspada.

Merapi Erupsi, Sejumlah Kawasan Sekitar Alami Hujan Abu

Gunung Merapi yang ada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali meluncurkan guguran awan panas pada Jumat (25/6/2021) dini hari. Aktivitas vulkanis ini menyebabkan hujan abu di sejumlah kawasan sekitar Merapi.

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas Sejauh 1.500 Meter

Gunung Merapi yang ada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali erupsi pada Kamis (24/06) malam. Dua kali awan panas guguran terlihat jelas meluncur sejauh 1.500 meter dalam waktu bersamaan ke arah barat daya.

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter

Erupsi Gunung Merapi ditandai dengan luncuran awan panas guguran kembali terjadi pada Selasa (20/4/2021) pagi dengan jarak maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. 

Merapi Alami Dua Kali Erupsi

Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami erupsi pada Selasa (6/4/2021) siang. Erupsi tercatat terjadi dua kali dengan luncuran awan panas ke arah barat daya.

Erupsi Merapi, Awan Panas Meluncur ke Barat Daya

Erupsi Gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah kembali terjadi pada hari ini, Selasa (30-Mar-21). Erupsi terjadi dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi 135 detik dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sebanyak 7 Kali

Aktivitas erupsi Gunung Merapi kembali tinggi pada Sabtu (27/3/2021) pagi. Luncuran awan panas terjadi secara beruntun sebanyak tujuh kali mengarah ke barat daya Gunung Merapi. 

Dua Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh

Dua kubah lava Merapi terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG Yogyakarta, kubah lava di dinding barat daya Gunung Merapi sudah mencapai 711 ribu meter kubik. Aktivitas awan panas guguran juga masih terjadi.

Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Terjadi

Aktivitas vulkanik erupsi Gunung Merapi terus berlangsung dan ancaman awan panas mengarah ke barat daya gunung. Warga di bantaran Sungai Krasak dan Bebeng masih beraktivitas tapi tetap melakukan pemantauan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan.

Erupsi Merapi Sisakan Endapan Abu Vulkanik

Erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah dalam tiga hari terakhir hingga kini masih menyisakan endapan abu vulkanik di jalan dan rumah warga. Daerah yang paling terdampak adalah Kecamatan Cepogo, Boyolali karena angin menuju ke arah timur.

Merapi 9 Kali Luncurkan Awan Panas

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta meningkat. Tercatat ada sembilan kali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 22 Kali

Gunung Merapi di Sleman, Jawa Tengah terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Hingga Minggu (24/1/2021) pagi, telah terjadi 22 kali luncuran lava pijar dari puncak gunung.

2 Desa di Boyolali Tertutup Abu Vulkanik Merapi

Sebagian besar desa di dua kecamatan di Boyolali, Jawa Tengah tertutup abu vulkanik Gunung Merapi. Hujan abu terjadi pada Selasa (19/1/2021) dini hari. Hingga kini status Gunung Merapi berada di level III atau siaga dengan jarak aman lima kilometer dari puncak gunung.

Ratusan Warga Lereng Merapi Kembali Diungsikan

Ratusan warga di sisi barat Lereng Gunung Merapi, Magelang, Jateng kembali diungsikan. Para pengungsi didominasi oleh kelompok rentan atau orang tua dan anak-anak.

Merapi Semburkan Awan Panas Setinggi 200 Meter

Gunung Merapi di Jawa Tengah mengeluarkan awan panas dengan tinggi kolom 200 meter di atas puncak pada 7 Januari 2021. Hingga saat ini Merapi berstatus siaga tiga.

Merapi Keluarkan 2 Kali Guguran Lava Pijar

Gunung Merapi di Jawa Tengah hari ini, Rabu (6/1/2021) terpantau dua kali mengeluarkan lava pijar. Sebelumnya warga Magelang, Jateng yang berada di radius lima kilo meter telah dievakuasi.