NEWSTICKER

Tag Result:

Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Padang Terungkap, Motif Pelaku: Takut Korban Hamil

Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Padang Terungkap, Motif Pelaku: Takut Korban Hamil

Metro Siang • 2 days ago pembunuhan

Kasus pembunuhan remaja YF (14), siswa SMP Kota Padang oleh kekasihnya di Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, akhirnya terungkap. Pelaku sendiri dikategorikan anak berhadapan dengan hukum. 

Kasus ini berasal dari laporan pemilik rumah yang tidak lain tante pelaku. Tante pelaku yang hendak membersihkan rumah menemukan bercak darah dan gundukan tanah di dalam dapur.

Curiga dengan kejadian tersebut, tante pelaku melaporkan temuan tersebut kepada aparat Nagari Singgalang. Kecurigaan tersebut terbukti setelah warga dan Babinkamtibmas mengggali gundukan yang di dalamnya ternyata adalah sesosok perempuan tanpa busana.
 
Setelah penyidikan, pelaku pembunuhan mengarah pada AJ (17). Ia merupakan kekasih korban. 

Pelaku mengaku merampas nyawa korban karena emosi dan takut korban hamil. Sebelum dibunuh, pelaku dan korban sempat cekcok dan berakhir pemukulan. Pelaku mengaku kenal dengan korban melalui media sosial.

Petugas dari Balai Pemasyarakat Bukittinggi melakukan pendampingan terhadap pelaku karena AJ yang belum genap 18 tahun dan masih dikategorikan anak berhadapan dengan hukum.

Meski demikian, pelaku tetap ditahan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. 

Pria di Musi Banyuasin Dibunuh Istri, Anak & Menantunya

Pria di Musi Banyuasin Dibunuh Istri, Anak & Menantunya

Metro Siang • 2 days ago pembunuhan

Seorang wanita bersama anak dan menantunya di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tega membunuh suaminya yang sedang tidur pulas. Hal itu dilakukan akibat pelaku sering mendapatkan perlakukan kasar dari korban.

Sebelumnya, sesosok jenazah di bawah Jembatan Sungai Musi, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, viral di media sosial, Jumat (17/3/2023). Setelah dibunuh, korban dibuang di bawah Jembatan Sungai Musi.

Jasad itu diketahui bernama Indra Maulana, warga Kecamatan Sanga Desa. Indra menjadi korban pembunuhan karena terdapat luka sabetan senjata tajam. 

Kepolisian dari Polres Musi Banyuasin dan Polsek Babat Toman berhasil menangkap para pembunuhnya. Mereka adalah istri korban, anak, dan menantu korban. 

"Yang melakukan pembunuhan adalah keluarga itu sendiri," kata Kabagops Polres Musi Banyuasin Kompol M. Ali.

Akibat perbuatannya, ketiga tersangka terancam Pasal 340 KUHP dengan hukuman penjara maksimal seumur hidup atau hukuman mati. 

Kesumat Utang Investasi

Kesumat Utang Investasi

Metro Realitas • 3 days ago pembunuhan

Pada 26 Februari 2023 Yusi dan Heni menghirup udara kehidupan. Berniat menagih pembagian hasil usaha pada Permana. Namun justru berakhir kehilangan nyawa. 

Dari pantauan CCTV, terlihat dua perempuan ini datang ke rumah kontrakan Permana secara bersamaan. Kuat diduga, korban dan pelaku memang sudah saling berkomunikasi sebelumnya. 

Jasad Yusi dan heni ditemukan dicor di dalam rumah kontrakan Permana. Penemuan dua jasad perempuan yang dicor semen ini, membuat geger warga Bekasi, Jawa Barat. Motif kasus tersebut pun masih menjadi tanda tanya.  

Takut Hamili Pacarnya, Remaja 17 Tahun di Sumbar Tega Bunuh Sang Kekasih

Takut Hamili Pacarnya, Remaja 17 Tahun di Sumbar Tega Bunuh Sang Kekasih

Metro Pagi Prime Time • 3 days ago Pembunuhan

Seorang perempuan berusia 14 tahun ditemukan tewas terkubur di lantai sebuah rumah kosong, di Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (17/3/2023). Korban dibunuh oleh kekasihnya sendiri lantaran takut hamil setelah berhubungan badan.
 
Warga Desa Singgalang, Tanah Datar, digegerkan oleh penemuan jenazah seorang anak perempuan di sebuah rumah yang sudah ditinggal selama 8 bulan oleh pemiliknya. Korban yang berusia sekitar 14 tahun itu ditemukan dikubur sedalam 40 centimeter dengan kondisi kaki terlipat.
 
Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto menyebut pembunuhan dilakukan AJ (17) pada 3 Februari dan baru terungkap pada 17 maret 2023. Donny mengatakan pelaku tega membunuh kekasinya karena takut korban hamil.
 
“Berdasarkan keterangan pelaku, ia membunuh korban lantaran takut hamil,” ucap AKBP Donny Bramanto
 
AJ pun menghabisi nyawa korban dengan cara membekap mulut korban, dan memukul kepala korban dengan alu atau kayu penumbuk beras. Saat ini, AJ telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara padang untuk dilakukan autopsi.

Kriminolog: Kasus Mutilasi di Bogor Tidak Berkaitan dengan Penyelewengan Seksual

Kriminolog: Kasus Mutilasi di Bogor Tidak Berkaitan dengan Penyelewengan Seksual

Metro Siang • 4 days ago pembunuhan

Dalam beberapa kasus kriminal, penyimpangan hasrat seksual turut menjadi penyebab terjadinya aksi pembunuhan. Namun, Menurut Kriminolog UI, Adrianus Meliala mengatakan, tindak kriminal pembunuhan tidak bisa dihubungkan dengan hasrat seksual atau penyelewengan seksual.

"Jadi, dalam kasus mutilasi di Bogor, tidak ada bedanya dengan pembunuhan yang lain, yang dipicu oleh motif emosi. Antara mereka yang berada dalam suatu hubungan asmara heteroseksual atau sesama jenis maka dianggap penyimpangan. jadi, studi kriminologi tidak melihat ada suatu hal yang membedakan," ujar Adrianus dalam Metro Siang di Metro TV, Minggu (19/3/20230).

Adrianus menduga, faktor ekonomi yang mempengaruhi adanya tindak pembunuhan dalam kasus mutilasi di Bogor.

"Kita harus melihat konteks dalam kasus pembunuhan, jika tadi disebut keduanya memiliki penghasilan, satu sebagai translator dan sopir online. Mungkin ada beda besaran penghasilan, jika penghasilan beda, dan yang lebih besar adalah konon disebut istri, di sini tentu ada relasi kuasa yang berbuah pada kekerasam," tambahnya.

Kriminolog UI Adrianus Meliala juga menjelaskan, untuk melakukan antisipasi terhadap potensi tindak kriminal terhadap seseorang itu, sulit dilakukan. Hal ini karena, suatu tindak kekerasan atau kriminal yang dilakukan seseorang dipengaruhi dari berbagai hal.

Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, DA (35), pelaku pembunuhan di Bogor mengaku membunuh korban, karena menolak permintaan korban untuk melakukan perbuatan asusila.  

Keduanya terlbat pertengkaran yang berujung pembunuhan dan mutilasi. DA mengakui membunuh korban (R) dengan menggunakan pisau dapur. 

Saat ini, DA sudah mendekam di Rutan Mapolres Bogor. Pelaku dikenakan pasal 338 dan atau 340 KUHP, tentang Pembunuhan atau Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman mati.

Misteri Jenazah dalam Koper Merah di Bogor Terungkap

Misteri Jenazah dalam Koper Merah di Bogor Terungkap

Metro Siang • 4 days ago pembunuhan

Masyarakat di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Tenjo, beberapa waktu lalu digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia korban mutilasi dalam sebuah koper.

Kendati pelaku sudah ditangkap, tetapi kepolisian masih terus berusaha mencari sisa potongan tubuh korban yang belum ditemukan.

Saat ini pelaku DA (35) sudah mendekam di Rutan Mapolres Bogor. DA merupakan pelaku tunggal dengan motif asmara sesama jenis, pelaku dikenakan pasal 338 dan atau 340 KUHP, tentang Pembunuhan atau Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman mati.

Kasus mutilasi terhadap R (43) terungkap, bermula dari Aceng warga Desa Singa Bangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor yang menemukan jenazah tidak utuh di dalam sebuah koper merah, yang tergeletak di pinggir jalan pada, 15 maret 2023. 

Selanjutnya, Aceng langsung melaporkan temuannya kepada pihak kepolisian. Setelah mendengar laporan, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kondisi jenazah yang tidak utuh membuat kepolisian sempat kesulitan mengungkap identitas korban, maupun pelaku.

Setelah melakukan penyelidikan mendalam, akhirnya identitas korban diketahui sebagai warga asal Medan, Sumatera Utara berinisial R. Selain itu, polisi akhirnya dapat menangkap seorang pelaku berinisial DA di Yogyakarta.

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Bogor berhasil menemukan satu potongan kaki sebelah kiri di Kali Cimanceri, Sabtu (18/3/2023). Pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan pencarian pada potongan tubuh korban yang menurut pengakuan pelaku, dibuang ke sungai di kawasan Tigaraksa.

Cinta Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Pria dalam Koper di Bogor

Cinta Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Pria dalam Koper di Bogor

Metro Siang • 5 days ago pembunuhan

Pelaku mutilasi pria yang ditemukan di dalam koper di Tenjo, Bogor, berhasil ditangkap. Polisi mengungkapkan bahwa hubungan asmara sesama jenis menjadi motif pembunuhan korban. 

"Hasil pendalaman awal terhadap tersangka bahwa mereka berdua bertengkar karena salah satu diminta untuk dilayani hubungan sesama jenis," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, di Metro Siang Metro TV, Sabtu (18/3/2023).

Tersangka berinisial DA mengaku diminta korban melakukan hubungan sesama jenis. Namun, pelaku menolak sehingga mereka bertengkar. Saat bertengkar, tersangka menusuk leher korban. Karena panik dan takut, tersangka berinisiatif memotong tubuh korban dengan gerinda. 

Usai dimutilasi, tubuh korban dimasukkan ke dalam koper merah dan dibuang di pinggir jalan. Namun, kepala dan kakinya ditempatkan di plastik hitam karena tidak muat di koper. Kepala dan kaki korban dibuang bersamaan dengan alat yang digunakan memotong tubuhnya. 

Hingga kini, kepala dan kaki korban belum ditemukan. Penyidik berupaya mencari bagian tubuh yang hilang itu di sepanjang Sungai Ci Manceuri sesuai dengan keterangan pelaku.

Dari hasil penyelidikan, pelaku dan korban ternyata tinggal bersama di apartemen sejak empat bulan lalu. 

"Sebenarnya mereka sudah bersama-sama tinggal dalam satu kamar di apartemen wilayah Cisauk empat bulan," ungkap Iman. 

Kasus terungkap setelah warga Desa Singabangsa, Tenjo, Bogor, digemparkan dengan penemuan mayat di dalam koper. Kondisi korban yang mengenaskan membuat polisi kesulitan mengungkap identitasnya. Karena itu, jenazah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi. 

Dari hasil pemeriksaan, korban merupakan pria berinisial R asal Medan berusia sekitar 45 tahun. Ia memiliki tato bergambar abstrak di lengan kiri. 

Korban diketahui dibunuh kurang dari 12 jam setelah ditemukan pada 15 Maret 2023. Dari hasil penyelidikan, korban dimutilasi beberapa jam sebelum dimasukkan ke dalam koper dan dibuang. Hal itu terungkap karena tidak ada bau pada mayat korban saat ditemukan. 

Disekap & Diancam Dibunuh di Malaysia, Band Radja Lapor ke Kemenlu

Disekap & Diancam Dibunuh di Malaysia, Band Radja Lapor ke Kemenlu

Newsline • 7 days ago Pembunuhan

Grup band Radja didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendatangi Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023) sore. Kedatangan personel Radja untuk melaporkan insiden penyekapan dan ancaman pembunuhan yang dialami mereka termasuk sang vokalis Ian Kasela.

Ian Kasela mengaku diancam dibunuh usai manggung di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor, Malaysia. Tidak hanya personel Radja yang diancam, anggota keluarga mereka juga mendapat intimidasi dari oknum yang diduga mewakili panitia.

Para personil band Radja berharap pihak Kemenlu melakukan monitoring proses hukum yang kini tengah dijalani oleh para pelaku. Mereka juga meminta agar Kemenlu memberikan jaminan keamanan ketika band Radja kembali ke Malaysia.

Mantri Suntik Mati Kades di Serang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Mantri Suntik Mati Kades di Serang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Metro Hari Ini • 8 days ago pembunuhan

Polresta Serang menetapkan seorang mantri bernama Suhendi sebagai tersangka kasus pembunuhan Kepala Desa Curug Goong, Salamunasir. Korban meninggal dunia usai mantri menyuntikkan cairan berbahaya jenis sidiadryl diphenhy dramine di bagian punggung korban.
 
Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil rangkaian penyelidikan, pemeriksaan para saksi, barang bukti dan gelar perkara atas kasus pembunuhan. Hasil pemeriksaan menyimpulkan, bahwa mantri Suhendi terbukti melakukan tindak pidana melanggar Pasal 338 dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini termasuk menunggu hasil autopsi dan meminta keterangan para saksi ahli mengenai jenis cairan yang disuntikkan kepada korban.

Sadis, Mantri di Serang Nekat Suntik Mati Kepala Desa

Sadis, Mantri di Serang Nekat Suntik Mati Kepala Desa

Metro Hari Ini • 9 days ago pembunuhan

Seorang kepala desa di Serang, Banten disuntik cairan berbahaya oleh seorang mantri hingga meninggal dunia. Polisi menyebutkan korban meninggal dunia setelah disuntik cairan yang mengakibatkan korban sesak nafas.

Wakapolresta Serang Kota menyatakan korban yakni kepala desa Curug Goong, Kecamatan Padarincan, Kabupaten Serang, Banten disuntik dengan cairan sidiadryl diphenhy dramine oleh seorang mantri. Cairan tersebut mengakibatkan korban sesak nafas hingga kejang dan tak sadarkan diri setelah disuntikkan di bagian punggung kiri korban.
 
Polisi menyatakan telah menangkap pelaku saat berada di rumah sakit daerah Banten karena pelaku juga ikut mengantarkan korban. Kepolisian juga telah menyita satu botol cairan IM berukuran 15 mili liter dan satu alat suntik beserta jarumnya. Namun, pihak kepolisian belum bisa menjelaskan soal motif pelaku melakukan aksi pembunuhan kepada kades. 

Sebelumnya, Kepala Desa Curug Goong, Salamunasir tewas diduga setelah disuntik oleh seorang mantri yang bekerja di salah satu rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Banten. Korban meregang nyawa dalam perjalanan menuju RSUD Banten.

Peristiwa terjadi saat pelaku dan korban terlibat cekcok mulut hingga terjadi penusukan jarum suntik oleh pelaku. Menurut saudara korban, pelaku sudah menyiapkan jarum suntik berisi cairan untuk disuntikan kepada tubuh korban. Keluarga korban berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan menduga ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini.

Motif Mantri Suntik Mati Kades Curug Goong Banten Masih Diselidiki

Motif Mantri Suntik Mati Kades Curug Goong Banten Masih Diselidiki

Metro Hari Ini • 9 days ago pembunuhan

Seorang kepala desa Curug Goong, Serang, Banten meninggal usai disuntik mati oleh mantri berinisial SH, Minggu (12/3/2023). Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Polresta Serang Kota. 

Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena mengatakan, mengenai motif pelaku menyuntik mati kepala desa Curug Goong tersebut masih terus diselidiki. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan digital forensik terhadap handphone dari istri dan pelaku.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil forensiknya sudah diketahui kami sampaikan apa motif sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana pembunuhan," kata Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena dalam Metro Hari Ini Metro Tv, Selasa (14/3/2023).

Sebelumnya, Mantri berinisal SH menyuntikan cairan diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek kepada Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir. 

Namun, Hujra belum memastikan kandungan cairan karena tim forensik masih melakukan pemeriksaan sampel untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Setelah disuntikan, korban mengalami sesak napas, lalu tidak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas Padarincang sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD Banten.

Pembunuh Kades Serang Berhasil Ditangkap

Pembunuh Kades Serang Berhasil Ditangkap

Newsline • 9 days ago Pembunuhan

Seorang pria berinisial S ditangkap polisi usai menyuntik mati Kepala Desa di Serang. Usai dimintai keterangan, Portesta Serang Kota menetapkan keduanya sebagai tersangka, Senin (13/3/2023).

"Setelah kami menggelar perkara, pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ucap Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena, dalam wawancara daring di program Newsline Metro TV, Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya berhasil menyita cairan yang diduga digunakan tersangka untuk menyuntik, beberapa alat bukti serta memeriksa tujuh saksi. Tersangka dijerat pasal 338 dan 351(3) KUHP. 

Sebelumnya, seorang Kepala Desa di Serang, Banten tewas usai disuntik oleh mantri di kediamannya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong. 

Polisi mengatakan, cairan yang disuntikkan merupakan racun sehingga mengakibatkan korban sesak nafas dan berujung meregang nyawa. Pelaku menyuntikkan racun itu ke dalam tubuh korban melalui punggung kiri korban. 

Pihak kepolisian masih terus mendami kasus kematian Kades tersebut. Hingga kini, pihaknya belum bisa mengungkap motif dari pembunuhan tersebut. Keluarga korban berharap, tersangka dapat dihukum seberat-beratnya. Mereka menduga ada motif pembunuhan berencana dalam kasus itu, lantaran pelaku telah menyiapkan alat untuk membunuh. 

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, Keluarga Tuntut Pelaku Dihukum

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, Keluarga Tuntut Pelaku Dihukum

Selamat Pagi Indonesia • 9 days ago PenganiayaanPembunuhan

Kasus penganiayaan berujung kematian, dialami bocah SD di Sukabumi, Jawa Barat (Sabtu/4/3/2023). Pihak keluarga meminta para pelaku diproses secara hukum yang berlaku.

Seorang bocah SD di Sukabumi menjadi korban pembacokan siswa sekolah lain di Jalan KH. Anwari atau tepatnya di depan SMPN 3 Pelabuhanrabu. Saat itu, korban bersama sang adik dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki menuju Citepus.

Namun, secara tiba-tiba muncul segerombolan orang dari arah berlawanan sambil membawa senjata tajam. OTK itu lantas menyerang korban dengan cara dibacok, sehingga korban mengalami pendarahan yang cukup parah. 

Menurut keterangan saksi, pembacok korban langsung melarikan diri ke arah Citepus usai melakukan penganiayaan kepada korban. Sementara itu, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. 

Beberapa jam setelah peristiwa pembacokan terjadi, para pelaku berhasil ditangkap Polresta Sukabumi. Seluruh pelaku, diketahui masih berstatus pelajar SMP di Kecamatan Pelabuhanratu. Tiga dari seluruh pelaku, telah ditetapkan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. Berdasarkan keterangan, pelaku sengaja membacok korban dengan alasan mencari lawan.

"Setelah dilakukan gelar perkara, akhirnya penyidik meyimpulkan dari 14 pelaku, tiga di antaranya berhadapan dengan hukum," ucap Kapolres Sukabumi, AKBP Marully Pardede.

Pihak keluarga mengaku kaget dan merasa kehilangan sang anak, saat mengetahui korban tewas dibacok oleh OTK. Pihak keluarga menyebut, korban tidak pernah memiliki musuh dan berperilaku baik kepada siapapun.

"Anak saya baik, tidak pernah punya masalah dengan orang luar (luar daerah)," ucap ayah korban, Hendra Suhendra.

Hendra mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kematian sang anak. Namun, Ia dan keluarga hanya berharap, pelaku dapat diproses secara hukum dengan adil dan transparan.

KKB Bunuh Anak Kepala Kampung Lanny Jaya Karena Tak Diberi Makan

KKB Bunuh Anak Kepala Kampung Lanny Jaya Karena Tak Diberi Makan

Primetime News • 17 days ago pembunuhankkb

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya membunuh anak kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyagawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Pembunuhan ini dipicu kepala kampung menolak memberikan bantuan bahan makanan. 

Peristiwa ini terjadi saat pihaknya sedang menelusuri keberadaan KKB Pimpinan Egianus Kogoya. Kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang melihat aksi pembunuhan itu. 

Dari keterangan saksi, kelompok Egianus terlihat membawa 3 senjata. Pembunuhan dilakukan karena Kepala Kampung berinisial ST tidak bersedia membantu KKB yang datang ke kampungnya. Hal ini membuat anak ST yang berusia 6-8 tahun dibunuh langsung oleh Egianus Kogoya.

Sementara itu, Kasatgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadani mengatakan, tak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Philips Merthens. Faisal mengaku mengutamakan pendekatan lunak lewat negoisasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. 

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, 14 Pelajar SMP Ditangkap

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, 14 Pelajar SMP Ditangkap

Newsline • 17 days ago pembunuhanpenganiayaan

Satreskrim Polres Sukabumi bersama Polsek Pelabuhan Ratu berhasil menangkap pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap seorang pelajar sekolah dasar di Sukabumi, Jawa Barat. Petugas menangkap 14 orang pelajar SMP.

Dari 14 pelaku, tiga orang ditetapkan jadi tersangka karena memiliki peran penting. Saat ini seluruh pelaku yang masih berstatus pelajar masih dalam pemeriksaan intensif unit PPA dan Penyidik Satreskrim Polres Sukabumi.

Dari hasil keterangan pelaku, sebelumnya mereka melakukan konvoi usai menghadiri acara di Pantai Pelabuhan Ratu. Rombongan pelajar ini kemudian melintas di Jalan Gunung Sumping Citepus dan disaat bersamaan korban bersama dua temannya tengah berjalan usai pulang sekolah.

Pelaku yang mengaku sedang mencari lawan melakukan pembacokan kepada RM dan terkena di bagian leher hingga korban meninggal dunia. Melihat korban berlumuran darah, rombongan pelaku langsung melarikan diri, namun berhasil diciduk polisi dalam waktu enam jam.

Kapolres Sukabumi AKBP Marully Pardede mengatakan motif dari aksi penganiayaan ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman pihak kepolisian. Sementara itu, para pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Kronologi penemuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi

Kronologi penemuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi

Metro Siang • 20 days ago pembunuhan

Sebelum meninggal, dua wanita yang jasadnya dikubur dengan cara dicor menggunakan semen sempat pamit untuk pergi pengajian kepada suami. Namun, karena hingga Senin pagi tidak pulang, sang suami melapor ke Polsek Bekasi Utara.

Berikut kronologi penemuan dua jasad wanita yang dicor di Harapan Jaya Bekasi.

Minggu (26/2/2023), korban Y meminta izin suami untuk pergi ke pengajian. pada Minggu sore, korban Y dan H terlihat berboncengan sepeda motor masuk ke rumah terduga pelaku P di Harapan Jaya, Bekasi.

Pada Senin (27/2/2023) pagi, terlihat truk pengangkut pasir menuju rumah kontrakan terduga pelaku P. Karena tidak pulang semalaman, sang suami segera melaporkan ke Polsek Bekasi Utara.

Setelah melacak keberadaan suaminya melalui GPS hp, sang suami dan polisi angsung menuju lokasi dan menemukan sepeda motor istrinya terparkir di halaman rumah kontrakan terduga pelaku.

Saat memeriksa rumah tersebut, polisi menemukan terduga pelaku tersimbah darah dengan tangan tersayat. Ketika polisi melakukan oleh TKP, ditemukan dua jasad wanita yang dicor dalam kondisi bertumpuk di bawah tangga rumah.

Kasus-Kasus Pembunuhan Sadis di Indonesia

Kasus-Kasus Pembunuhan Sadis di Indonesia

Selamat Pagi Indonesia • 20 days ago pembunuhan

Kasus pembunuhan keji dan sadis menggegerkan publik beberapa waktu terakhir.

Salah satunya di Pandeglang, Banten, Elisa Siti Mulyani (22) harus tewas di tangan mantan kekasihnya Riko Arizka (21) dengan menggunakan kloset bekas, Rabu (8/2/2023). Diketahui pelaku merasa sakit hati korban memiliki kekasih lagi.

Elisa ditemukan tewas di area semak-semak di Jalan Stadion Badak Pandeglang dengan luka di bagian leher akibat dipukul menggunakan kloset oleh pelaku. 

Sementara itu Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan mengamankan Alfonso (16) setelah videonya viral saat melakukan penganiayaan terhadap korban Achmad Alif Rian Nisar (16). Penganiayaan itu terjadi saat tengah melakukan pesta miras oplosan bersama 16 rekan lainnya, sehingga menelan tiga korban jiwa, Selasa (21/2/2023) malam.

Terbaru, Senin (27/2/2023) warga Bulak Sentul, Bekasi digegerkan dengan temuan jasad dua wanita dicor dan dikubur di dalam rumah. Sementara terduga pelaku, Permana nekat mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadi hingga nyawanya tak tertolong. 

Kasus pembunuhan yang menimpa Heni Purwaningsih dan Yusi Purwati yang jenazahnya dicor di bawah tangga rumah di Jalan Nusantara Raya, Bulak Sentul, Kota Bekasi, Jawa Barat saat ini masih dalam penyelidikan Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya.

Untuk mengetahui motif dari pelaku, penyidik akan melakukan proses digital forensik dalam transkrip pembicaraan, serta meminta keterangan saksi-saksi.

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Dikenal Ramah

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Dikenal Ramah

Selamat Pagi Indonesia • 20 days ago Pembunuhan

Pelaku pembunuhan dua perempuan yang dicor di bawah tangga sebuah rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT/RW 11/12, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat, merupakan sosok yang dikenal ramah dan berperilaku baik di lingkungan sekitar.

"Dia juga dermawan, sopan, pokoknya ramah di lingkungan ini dia ramah, tidak ada sesuatu yang orang tidak sukai," ujar Ketua RT 11 Harapan Jaya, Titik.

Saat ini, Polres Metro Bekasi Kota bersama tim Mabes Polri dan Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki motif pembunuhan tersebut dan menunggu hasil resmi autopsi dari kedokteran forensik RS Polri, Jakarta Timur.

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Bunuh Diri, Kriminolog: Didorong Tekanan Psikis

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Bunuh Diri, Kriminolog: Didorong Tekanan Psikis

Selamat Pagi Indonesia • 20 days ago Pembunuhan

Kasus pembunuhan terhadap dua perempuan yang jasadnya dicor di bawah tangga rumah menggegerkan warga Bekasi, Jawa Barat. Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengungkap alasan pelaku memutuskan untuk mengakhiri hidup, yakni akibat tekanan psikis. 
 
Adrianus menuturkan, tekanan psikis diduga didapat pelaku lantaran sudah merasa terkepung usai melancarkan aksi pembunuhan. Lalu apabila pelaku tidak mampu keluar dari fase ini, maka pada saat itu pula skenario bunuh diri dapat muncul.

Adrianus juga menduga motif pembunuhan terhadap dua wanita lantaran utang piutang, karena fakta di TKP kedua jasad ditemukan tanpa busana. Pihak kepolisian diminta mengintensifkan sejumlah upaya untuk membongkar kasus tersebut, seperti melakukan digital tracing, serta pelacakan berkas utang yang jadi dugaan kuat motif pembunuhan.
 
Adrianus juga mengungkapkan, ada dua hal yang membuat seorang pelaku pembunuhan melancarkan aksinya di dalam rumah. Pertama adanya locus atau tempat yang sudah familiar yakni rumah. Lalu yang kedua ialah tempus atau waktu yang diyakini sudah pelaku rancang dengan matang untuk mengontrol situasi.

Remaja Penculik & Pembunuh Anak di Makassar Divonis 10 Tahun, Jaksa Ajukan Banding

Remaja Penculik & Pembunuh Anak di Makassar Divonis 10 Tahun, Jaksa Ajukan Banding

Top News • 21 days ago pembunuhan

Jaksa mengajukan banding, atas vonis terhadap remaja 14 tahun penculik dan pembunuh di Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut jaksa, putusan hakim tidak sesuai tuntutan, karena adanya perbedaan penerapan pasal dalam putusannya.  

Dalam kasus ini, AD (16), divonis 10 tahun pembinaan di lembaga anak. AD dijerat hakim Pengadilan Negeri Kota Makassar, dengan pasal 80 mengenai undang-undang perlindungan anak.

Dakwaan hakim berbeda dengan tuntutan jaksa yang menjerat terdakwa, dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 338 KUHP junto pasal 80 undang-undang no 23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

Menanggapi adanya perbedaan penerapan pasal dalam kasus, JPU Kejaksaan Negeri Makassar bakal mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Makassar.  

Sementara itu, untuk tersangka lannya, MF (18), berkas perkaranya telah dilimpahkan ke jaksa dan terancam pidana mati.

Diduga Terlilit Utang, Pria di Jaktim Mencoba Lompat dari Jembatan Tol JORR

Diduga Terlilit Utang, Pria di Jaktim Mencoba Lompat dari Jembatan Tol JORR

Top News • 21 days ago pembunuhan

Seorang pria berusia sekitar 50 tahun, nekat memanjat pagar jembatan Tol JORR yang berada di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, untuk bunuh diri, Kamis (2/3/2023). 

Warga yang melihat aksi nekat pria ini, langsung berlari untuk mencegah, dan menyelamatkan pria tersebut. Proses evakuasi dilakukan secara perlahan agar pria ini tidak melompat saat melihat kedatangan warga.

Aksi nekat pria ini pun berhasil digagalkan oleh warga. Setelah mengetahui identitas pria tersebut, warga pun mencoba untuk memberitahukan keluarganya.

Diduga, pria paruh baya tersebut mempunyai permasalahan utang, hingga gelap mata melakukan aksi bunuh diri. Saat ini, pria tersebut sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Polres Metro Bekasi Masih Tunggu Hasil Autopsi 2 Jasad Wanita Dicor Semen

Polres Metro Bekasi Masih Tunggu Hasil Autopsi 2 Jasad Wanita Dicor Semen

Primetime News • 21 days ago pembunuhan

Polisi masih mendalami kasus pembunuhan dua wanita yang jenazahnya dicor dengan semen. Dalam perkembangannya, polisi menemukan pakaian korban yang dibuang di tong sampah kediaman rumah pelaku.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki menjelaskan petugas sudah memeriksa enam saksi kasus ini. Sedangkan mengenai autopsi, masih menunggu hasil resmi dari kedokteran forensik Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. 

Selain mengumpulkan barang bukti, nantinya untuk mendalami kasus ini, beberapa saksi dan keluarga korban serta pelaku akan diperiksa,

Sementara itu, pemakaman salah satu korban, Yusi Purawati dilakukan di TPU Malaka, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Rabu, (1/3/2023). Pihak keluarga menyebut, Yusi merupakan sosok yang baik dan berbakti. 

Maraknya Pembunuhan Sadis, Pakar: Pelaku Miskin Faktor Gentar

Maraknya Pembunuhan Sadis, Pakar: Pelaku Miskin Faktor Gentar

Newsline • 21 days ago pembunuhan

Dalam beberapa bulan terakhir kejahatan dengan cara sadis terjadi di Tanah Air. Berbagai motif dan latar belakang mendorong para pelaku untuk menghabisi para korbanya dengan cara yang keji.

Pakar Psikologi Forensik mengungkapkan terjadinya kejahatan ini karena tidak adanya faktor penangkal dan faktor gentar yang membuat sang pelaku berfikir berkali-kali lagi sebelum memutuskan melakukan tindak pidana yang menyakiti orang lain 

"Miskinnya faktor penangkal dan faktor gentar yang membuat kita berfikir dua dan tiga kali lagi sebelum memutuskan melakukan tindak pidana yang menyakiti orang lain," urai Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri dalam live program Newsline, Metro TV, Kamis (2/3/2023)  

Kejahatan sadis tidak hanya dilakukan orang dewasa. Namun juga dilakukan oleh mereka yang masih di bawah umur. Ini terjadi karena sejak kecil mereka sudah diajarkan bahwa melanggar hukum adalah persoalan biasa.

Reza berharap otoritas yang menangani harus memberi hukuman yang pantas agar kriminalitas ini bisa dikurangi dan hilang dari Tanah Air. 

Perjalanan Kasus 2 Wanita Dicor di Bekasi

Perjalanan Kasus 2 Wanita Dicor di Bekasi

Metro Siang • 21 days ago pembunuhan

Kasus pembunuhan 2 wanita yang jasadnya dicor di Bekasi menghebohkan pekan ini. Hal yang masih menjadi tanda tanya, pria yang diduga pelaku pembunuhan ini ditemukan bunuh diri di TKP. 

Kejadian bermula saat keluarga melapor kepada polisi telah kehilangan anggota keluarganya yaitu Heni Purwaningsih (48), dan Yusi (45). Setelah dilakukan penelusuran menggunakan GPS Maps, keluarga dan polisi menemukannya dan mendobrak rumah kontrakan di daerah Harapan Jaya, Bekasi. Di TKP ditemukan pria bernama Permana sedang terkapar dan berlumuran darah.

Selain itu, ditemukan juga jenazah Heni dan Yusi dengan kondisi tertumpuk dan dicor. Salah seorang saksi mengatakan, pada tanggal 26 Februari 2023 terdengar suara cekcok. Tetangga juga sempat melihat Permana pergi membeli semen dan pasir yang digunakan untuk upaya pengecoran.

Adi petugas komplek menuturkan, Korban datang untuk menagih hutang hingga terjadi cekcok. Tetangga yang mendengar suara gaduh sempat curiga melihat pelaku membli semen satu rak dan pasir waktu hari Minggu.

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Yusi Korban Pembunuhan Dicor di Bekasi

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Yusi Korban Pembunuhan Dicor di Bekasi

Metro Pagi Prime Time • 21 days ago pembunuhan

Salah satu korban pembunuhan bernama Yusi, yang jenazahnya dicor di Bekasi, Jawa Barat, telah dimakamkan, Rabu (1/3/2023). Duka terasa menyelimuti suami, anak dan keluarga Yusi. 

Keluarga dan rekan korban tidak dapat menahan tangis selama proses pemakaman berlangsung hingga selesai. Keluarga kemudian menaburkan bunga dan berdoa di atas makam korban pembunuhan oleh pelaku berinisial P.

Yusi dimakamkan di TPU Malaka, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Korban di mata keluarga dikenal sebagai sosok yang berbakti kepada orang tua dan keluarga.

Kasus pembunuhan dua perempuan dengan cara dicor di bawah tangga di sebuah rumah kontrakan di daerah Bekasi, Jawa Barat, kini ditangani Polres Metro Bekasi Kota. Hingga kini polisi masih berupaya mengungkap motif kematian tiga orang ini berdasarkan barang bukti dan hasil olah TKP.

Ancam Bunuh Anak Nasabah, 2 Debt Collector di Jaktim Ditangkap

Ancam Bunuh Anak Nasabah, 2 Debt Collector di Jaktim Ditangkap

Primetime News • 22 days ago Pembunuhan

Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Timur menangkap dua orang debt collector yang mengancam akan membunuh seorang anak perempuan, karena ayahnya memiliki hutang sebesar Rp400 ribu. Kedua debt collector tersebut kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelum ditangkap polisi, kedua debt collector dari bank keliling sempat diamankan warga di Jalan Datuk Tonggara, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya diamankan karena mengancam seorang anak perempuan yang masih berusia 16 tahun dengan pisau dapur, karena ayahnya memiliki hutang sebesar Rp400 ribu.

Korban yang ketakutan berteriak hingga mengundang warga datang. Setelah mendapat informasi dari warga, petugas Reskrim Polres Metro Jakarta Timur kemudian datang ke lokasi dan mengamankan kedua pelaku.

Selain mengamankan kedua pelaku, petugas juga menyita barang bukti pisau dapur yang digunakan untuk mengancam korban.

Pelaku Mutilasi Ecky Listiantho Sempat Tidur di Samping Jasad Angela di Apartemen

Pelaku Mutilasi Ecky Listiantho Sempat Tidur di Samping Jasad Angela di Apartemen

Primetime News • 22 days ago Pembunuhan

Rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Ecky Listiantho terhadap korban Angela digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023) siang. Dalam rekonstruksi, terungkap bahwa Ecky sempat tidur di samping jasad Angela dan beristirahat di apartemen selama satu hari. 

Rekonstruksi memperlihatkan detik-detik Ecky membunuh Angela di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan. Rekonstruksi diawali dengan pertemuan Ecky dan Angela pada 24 Juni 2019. Saat itu, keduanya terlibat cekcok, karena Ecky menikah dengan wanita lain dan tak kunjung menikahi Angela. Karena kesal, Ecky pun mendorong Angela hingga terjatuh dan langsung mencekiknya hingga tewas.
 
Setelahnya, Ecky pun memotong jasad Angela menggunakan gergaji menjadi beberapa bagian dan memasukkan potongan jasad kedalam boks kontainer yang telah dipersiapkan.
 
Dalam rekonstruksi terungkap fakta baru bahwa setelah menghabisi nyawa Angela, Ecky sempat membeli kopi bubuk di minimarket dan menuangkannya ke empat mangkok, dengan tujuan untuk menghilangkan bau. 

Selain membunuh dan memutilasi jasad Angela, Ecky juga turut menjual apartemen milik Angela melalui aplikasi jual beli online seharga Rp1,1 miliar.