NEWSTICKER

Indonesia Siap Tangkap Peluang Permintaan Kendaraan Listrik Dunia

Kendaraan listrik. Foto: Dokumen Shell

Indonesia Siap Tangkap Peluang Permintaan Kendaraan Listrik Dunia

Annisa Ayu Artanti • 5 June 2023 12:20

Jakarta: Indonesia siap menangkap peluang ekonomi industri kendaraan listrik agar bisa menjadi pusat industri kelas dunia. 

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin mengatakan kebutuhan dunia untuk solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan serta potensi pasar dan sumber daya Indonesia yang besar menjadi kekuatan perkembangan pasar kendaraan listrik di dunia.

"Saat ini kita dihadapkan dengan golden opportunity untuk menjadi mitra global perusahaan EV terkemuka untuk menjadi pusat manufaktur EV kelas dunia," ujar Deputi Rachmat, dikutip dari laman Kemenkomarves, Senin, 5 Juni 2023.

Namun ia mengungkap kesempatan emas ini tidak akan ada selamanya karena negara-negara lain juga menyebarkan karpet merah dan kita harus bersaing dengan mereka untuk menarik para pemain ini.

Menurutnya, jangan sampai Indonesia gagal memanfaatkan peluang ini. Sebab, jika gagal atau terlambat dalam bertransformasi maka Indonesia hanya akan menjadi pasar kendaraan listrik saja.  

"Failure is not an option. Untuk itu kita harus bisa mengantisipasi kebutuhan para mitra ini untuk mempermudah mereka mengambil keputusan strategi bisnis ke depan," imbuhnya.

Upaya bentuk ekosistem kendaraan listrik

Kaimuddin juga mengurai upaya pemerintah Indonesia untuk menarik pemain raksasa global EV ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pemerintah telah menjalin hubungan dengan beberapa pemain raksasa yang setengah dari produksi global.

Agar tak tertinggal di kawasan, Indonesia telah menerbitkan program Bantuan Pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik dan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian mobil dan bis listrik (BEV) dalam rangka meningkatkan keterjangkauan harga EV yang memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Direktur eksekutif IESR Fabby Tumiwa menambahkan, untuk menarik investasi pada kendaraan listrik, maka perlu diciptakan permintaan pasar (demand).

"Saat ini permintaan kendaraan listrik di Indonesia masih kecil.Ini menjadi sinyal bagi investor manufaktur, pasar kendaraan listrik punya prospek tumbuh di jangka pendek," ucapnya.

Kenaikan produksi dan penjualan EV juga seiring dengan pergeseran minat konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, nilai jual kendaraan EV yang mampu menghemat biaya operasional, juga menjadi salah satu faktor penentu. Oleh karena itu Indonesia akan merangkul transisi EV.

Pemerintah pun optimistis dengan peran industri EV dalam mendukung kepentingan nasional Indonesia lainnya seperti peningkatan keamanan energi, efisiensi anggaran negara, dan pengurangan emisi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)