NEWSTICKER

Suara Pemilih di Kampung Halaman Erdogan Terpecah, Sebagian Dukung Kilicdaroglu

Ilyas Arslan, penjual sup di area Istanbul, mendukung penuh Recep Tayyip Erdogan. (AFP HAIDAR/MOHAMMED ALI)

Suara Pemilih di Kampung Halaman Erdogan Terpecah, Sebagian Dukung Kilicdaroglu

Willy Haryono • 28 May 2023 19:25

Istanbul: Di area pelabuhan kelas pekerja di Istanbul, tempat Recep Tayyip Erdogan tumbuh besar di lingkungan sepak bola, Hasan Karakaya hanya memiliki satu deskripsi untuk presiden Turki setelah pemungutan suara putaran kedua pada hari Minggu ini: "Dia yang terbaik."

"Saya yang pertama memberikan suara. Saya telah memilih yang sama, selalu sama," kata penjual limun berusia 50-an itu kepada AFP, Minggu, 28 Mei 2023.

Sopir taksi Ozcan Ege juga melontarkan pujian kepada Erdogan, putra kesayangan klub sepak bola Kasimpasa.

Ege, 65, tumbuh di lingkungan itu, dan mengingat Erdogan sebagai remaja "pekerja keras" dan "cerdas." Ia memperkirakan Erdogan akan menang dengan 60 persen suara nasional.

"Tapi di sini, ia akan meraih 90 persen," ucapnya.

Erdogan menentang sejumlah prediksi ketika dirinya hampir mengamankan kemenangan langsung di pemilu putaran pertama pada 14 Mei lalu. Hal ini menjadikannya favorit yang jelas untuk memperpanjang kekuasaan dua dekade hingga tahun 2028.

Selama ini, Erdogan sering memelihara basis dukungan di area perbukitan di sisi Eropa Istanbul, yang bertetangga dengan lingkungan yang jauh lebih kaya di mana kubu oposisi sekuler mendominasi.

"Saya belajar hidup di Kasimpasa, bukan di gedung mewah," kata Erdogan saat berkampanye menjelang pemungutan suara pekan ini.

Tidak ada yang seperti Erdogan

Yasar Kirici, 80, adalah tetangga Erdogan. "Beliau pernah datang ke depan pintu kami setiap hari. Beliau adalah anak yang hebat," tuturnya.

Pendukung pria yang dengan hormat memanggil "Reis" ("chief") mengunjungi Kasimpasa tepat sebelum putaran pertama dan "menyambut kami dari mobilnya", kata Kirici sambil tersenyum.

"Beliau sudah jarang ke sini lagi karena tidak punya waktu. Beliau sibuk mengurusi masalah dunia," tambah Kirici.

Tidak jauh dari sana, Ilyas Arslan menyajikan sup kepada tamu yang baru datang. "Tidak ada yang seperti Erdogan – dia seperti ayah bagi kami!" ucap pria berusia 50-an itu dengan antusias.

Pekerja tekstil Mustafa Siper mengatakan pemilih Kasimpasa akan "100 persen" memilih Erdogan. Penantang sekuler Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, kepala aliansi oposisi enam partai, "tidak akan bisa menang," ungkap Siper.

Tapi tidak semua orang di Kasimpasa adalah pengikut setia Erdogan dan partainya yang berakar Islam konservatif.

Duduk di luar tokonya dengan secangkir teh panas, Hasan Kirci pernah bersaing dengan Erdogan dalam pertandingan sepak bola jalanan. Kirci, 70, mengaku memilih Kilicdaroglu karena lapangan sepak bola lokal sudah ditutup, dan "sekarang banyak anak muda menggunakan narkoba."

Masalah biaya hidup

Warga bernama Recep Ozcelik, 75, juga akan memilih Kilicdaroglu. Ia menyalahkan Erdogan atas krisis biaya hidup yang parah. "Berapa harga sekilo keju sekarang?" tanya pensiunan supir itu, mengeluhkan susahnya makan daging seperti dulu.

Kilicdaroglu juga membuat terobosan di kalangan pemilih muda di Kasimpasa, termasuk Ramazan Parlak yang berusia 30 tahun.

"Ia seorang demokrat, ia orang yang jujur," kata Parlak. "Turki kini telah menjadi Afghanistan. Jika Erdogan menang, saya akan berangkat ke Jerman atau Prancis," lanjutnya.

Duduk di halte bus terdekat, Kaan Karababa, 25, khawatir terpilihnya kembali Erdogan akan menjadi bencana bagi Turki. "Krisis ekonomi akan semakin parah dan pengungsi akan terus berdatangan secara massal," katanya kepada AFP.

Tapi Ege, sang sopir taksi, memiliki pandangan berbeda mengenai masalah ekonomi Turki. "Inflasi bukan masalah, orang selalu punya sedikit uang," ungkapnya.

Meski jalannya sedikit pincang dan wajahnya terlihat lelah, Erdogan berhasil mempertahankan kampanye tanpa henti, menggelar hingga tiga acara per hari.

"Dia tidak terlalu tua," kata Ege. "Mungkin dia sedikit lelah, tapi itu normal, dia bekerja siang dan malam," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)