Chat GPT. Foto; Unsplash.
Tokyo: Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang mengatakan telah mengeluarkan peringatan kepada OpenAI, penyedia aplikasi Chat GPT yang didukung Microsoft, terkait pengumpulan data pengguna dan pihak ketiga dalam proses pembelajaran mesinnya.
DIkutip dari Channel News Asia, Jumat, 2 Juni 2023, komisi itu mengatakan kepada OpenAI untuk tidak mengumpulkan informasi pribadi yang memerlukan perhatian khusus dari pengguna Chat GPT dan pihak lain menambahkan pengawas dapat mengambil langkah tambahan jika mengenali lebih banyak masalah.
Kepala Eksekutif OpenAI Sam Altman pada April mengunjungi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan mengumumkan rencana untuk memperluas layanan di negara tersebut, menjelang KTT para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) di mana Kishida memimpin diskusi tentang regulasi kecerdasan buatan internasional.
PM Inggris
Bahaya Chat GPT juga dikhawatirkan Inggris. Hal ini dilakukan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang bertemu tokoh terkemuka kecerdasan buatan (AI). Pertemuan itu untuk membahas perlunya regulasi mengurangi risiko yang ditimbulkan teknologi tersebut. Sunak bertemu dengan kepala eksekutif dari perusahaan Chat GPT OpenAI, Google Deepmind, dan Anthropic untuk membahas masalah tersebut.
"AI adalah teknologi yang menentukan waktu dengan potensi untuk mengubah kemanusiaan secara positif," kata Sunak, dilansir dari The National, Kamis, 25 Mei 2023.