PT Pos Indonesia bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan berupaya memperluas cakupan kepesertaan. Hal ini menjadi misi sosial yang patut untuk diberikan perhatian khusus.
Setelah sebelumnya memberikan kemudahan pada proses pendaftaran dan pembayaran, PT Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan saat ini berupaya untuk terus memperluas cakupan pesertanya. Keberadaan kantor pos dengan 4.195 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia hingga ke pelosok dapat memudahkan calon peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat mengakses layanan BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Pos Indonesia yang telah berperan sebagai perpanjangan tangan dari BPJS Ketenagakerjaan. Ia menambahkan terdapat 249.953 transaksi yang terjadi dan tercatat di seluruh outlet kantor pos, berupa pendaftaran pekerja bukan penerima upah (BPU) serta pembayaran iuran baik peserta BPU maupun peserta penerima upah.
PT Pos Indonesia sendiri memandang kolaborasi yang dijalin dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas cakupan peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai sebuah misi sosial yang patut untuk diberikan perhatian khusus.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris menyampaikan keprihatinannya terhadap kesejahteraan pekerja terutama pekerja bukan penerima upah yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Oleh sebab itu, PT Pos Indonesia berupaya mendorong masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui kampanye kerja keras bebas cemas.
Tujuan dari kampanye ini sendiri berupaya untuk menjelaskan kepada calon peserta agar dapat secara sungguh-sungguh memahami manfaat yang diperoleh ketika menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Ke depannya, PT Pos Indonesia bertekad untuk dapat mampu meningkatkan transaksi hingga tiga kali lipat lebih yaitu sebesar 850 ribu peserta baru yang mendaftar melalui Pos Indonesia.