NEWSTICKER

Kematian Bripka AS Dinilai Janggal, LPSK Siap Berikan Perlindungan untuk Keluarga

N/A • 25 March 2023 21:02

Keluarga almarhum Bripka AS terduga pelaku penggelapan pajak meyakini bahwa almarhum meninggal bukan karena bunuh diri. Sebelum ditemukan meninggal, Bripka AS pernah bercerita kepada istri mengenai rencananya untuk membongkar kasus penggelapan pajak di Samsat Samosir.

Istri Bripka AS Jenni Simorangkir menyebut, sebelum almarhum meninggal, ia sempat mengatakan bahwa siap untuk membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

"Kira-kira pada 29 Januari, almarhum mengatakan karena dia sudah melakukan pembayaran dia bilang, saya tidak mau kena sendiri, saya akan membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus ini," kata Jeni Simorangkir dalam Primetime News Metro TV, Sabtu (25/3/2023).

Jenni mengungkapkan, pada 23 Januari, setelah aktivitas apel pagi suaminya pulang kerumah, mengatakan bahwa harus membayar Rp400 juta dalam dua minggu, serta handphone miliknya disita Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

"Di tanggal 23 Januari setelah selesai apel pagi, almarhum suami saya datang dan menyampaikan bahwa bapak Kapolres menyita handphone dan bapak kapolres mengatakan tidak takut kepada jenderal bintang satu dan dua, tapi kalau bintang tiga baru takut," ungkap Jeni Simorangkir.

Sementara itu, Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution mengatakan LPSK siap melindungi keluarga Bripka AS, polisi yang terlibat kasus penggelapan pajak kendaraan Rp 2,5 miliar, yang ditemukan tewas. LPSK mempersilakan keluarga Bripka AS mengajukan permohonan perlindungan jika merasa perlu.

"Kalau misalnya Bu Jeni dan keluarga memerlukan perlindungan LPSK tentu LPSK membuka diri dan memberi kesempatan dan tentu akan kita proses sesuai dengan prosedur yang tersedia," kata Wakil Ketua LPSK, Maneger Nasution dalam Primetime News Metro TV, Sabtu (25/3/2023).
(Muhammad Ali Afif)