Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) menjadi perhatian khusus pemerintah. Banyaknya pekerja migran yang menjadi korban mafia penyalur migran ilegal, membuat kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam TPPO.
Pernyataan pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditipu oleh mafia penyalur migran ilegal tersebut adalah sebagian kecil dari banyaknya PMI yang berada di luar negeri, dan terjebak dalam TPPO.
Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sejak 2019 jumlah korban TPPO mengalami kenaikan drastis. Sebanyak 226 orang menjadi korban, kemudian tiga tahun berselang jumlah korban naik dua kali lipat menjadi 401 orang.
Korban TPPO yang terlaporkan, sebagian besar adalah anak di bawah umur, dengan persentase 50,92%. Disusul dengan korban wanita sebanyak 46,24%, dan terakhir laki-laki sebanyak 2,89%.
Maraknya TPPO, menjadi pandangan serius Presiden Joko Widodo. Presiden menekankan kasus tersebut harus segera di selesaikan. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, akan berkoordinasi melakukan langkah-langkah khusus yang diminta presiden terkait kasus TPPO.
Senada dengan Menko Polhukam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam TPPO.
