Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan berasal dari internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun, keinginan itu tidak saklek, yang penting cawapres mampu mendongkrak elektabilitas Anies.
“Yang namanya keputusan pasti bisa berubah kapan saja. Saat ini yang paling pokok adalah kita ketemu yang paling layak untuk meningkatkan kemenangan Pak Anies,” ucap Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.
Menurut dia, cawapres Anies nantinya bisa saja berasal dari luar koalisi yang memang punya elektabilitas tinggi. Nama cawapres tersebut bisa berubah kapan saja hingga menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Adapun dalam perdebatan dari hari demi hari, walaupun sudah diputuskan pasti bisa berubah dengan situasi politik yang berkembang pada hari akhir,” kata Aboe.
AAnies Baswedan secara resmi telah dideklarasi oleh Partai NasDem, Demokrat dan PKS untuk diusung menjadi capres. Koalisi pendukung Anies diberi nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi memberikan kewenangan penuh kepada Anies untuk menentukan siapa calon yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024. Namun, nama tersebut belum diungkap ke masyarakat. Koalisi sudah sepakat nama cawapres paling lambat ditetapkan pada 16 Juli 2023.
