Partai politik ramai-ramai mendaftarkan calon legislatif berlatar belakang artis. Pengamat menilai artis sering dipakai sebagai pengumpul massa untuk mendongkrak partai politik.
"Dalam konteks sekarang ini, saya melihat memang artis sering dipakai untuk pengumpul massa atau untuk meramaikan suasana," ujar Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam program Kontroversi Metro TV, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, suasana di partai politik jauh lebih meriah ketika ada teman-teman artis. Ia membenarkan jika ketenaran artis menjadi modal kemenangan sebuah parpol. Selain ketenaran, Qodari menuturkan ada dua hal penting untuk menjadi seorang caleg.
"Sebetulnya orang harus paham, bahwa untuk menjadi caleg dan terpilih itu ada dua modal garis besar, pertama modal sosial dan kedua modal finansial," jelasnya.
Sementara itu, sebagian masyarakat ada yang pro dan kontra bahwa caleg artis bisa melariskan parpol.
Sebagian yang pro menyebut artis memiliki massa dan pengetahuan soal politik. Namun, sebagian yang lain menyebut artis hanya diperalat sebagai senjata untuk mendulang keeksisan parpol dan mempertanyakan kapabilitas serta kontribusi dalam Pemilu 2024.