Hasil survei Indikator Politik Indonesia membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan pemilihan umum dengan sistem proposional terbuka. Masyarakat cenderung lebih suka memilih calon wakil rakyat secara langsung.
Sejalan dengan hasil survei tersebut, masyarakat di Semarang, Jawa Tengah lebih memilih pemilu dengan metode coblos nama caleg ketimbang logo partai.
Masyarakat cenderung khawatir jika tidak bisa memilih caleg atau wakil rakyat yang bisa mewakili mereka secara langsung. Senada dengan itu, beberapa caleg pun mengaku lebih memilih pemilu proporsional terbuka.
"Secara pribadi saya lebih memilih pemilu yang terbuka. Kalau menggunakan sistem tertutup, di situ ada sedikit nilai demokrasi yang tercederai," ujar caleg Dapil Jateng IX, Lailatul Nurhayati.
"Masyarakat akan memilih sendiri wakil yang akan mewakili di lingkungan itu sendiri, jadi dia bisa memilih dengan mengetahui kondisi dan situasi apa yang dibutuhkan," kata caleg Dapil Jateng VI , Suryono.
"Saya yang sedang mencaleg juga merasa dirugikan kalau proporsional tertutup. Karena saya tidak bisa membangun kedekatan dengan masyarakat," ucap caleg DPR RI Ayu Widiastuti.