Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diminta hati-hati dalam menyampaikan opini mengenai konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyusul penolakan dari Ukraina terhadap proposal damai yang disampaikan oleh Prabowo.
Penolakan Ukraina atas proposal damai yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Shangri-La Dialogue mendapatkan respons dari parlemen. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Menhan Prabowo untuk hati-hati dalam menyampaikan opini khususnya soal konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang berujung penolakan dari pihak Ukraina.
Meutya menegaskan, posisi Indonesia termasuk dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan serta integritas teritorial Ukraina. Menurut politisi Partai Golkar itu Indonesia masih terus mendorong dialog dan diplomasi antara Ukraina dan Rusia melalui berbagai forum multilateral.
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut acara Shangri-La Dialogue yang dihadiri Prabowo merupakan forum ilmiah, bukan pengambilan keputusan.
"Forum itu adalah sebuah forum ilmiah, bukan forum pengambilan keputusan. Forum yang diikuti oleh Menteri Pertahanan dari berbagai macam kawasan belahan dunia untuk memikirkan perdamaian dunia," ujar Muzani.
Sebelumnya di forum Internasional Institute for Strategic Studies Shangri-La Dialogue di Singapura, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan resolusi perdamaian untuk akhiri perang Ukraina-Rusia. Salah satunya meminta kedua belah pihak segera menarik mundur pasukan dari posisi masing-masing sejauh 15 kilometer dari garis depan ke zona demiliterisasi yang baru serta meminta PBB mengorganisasi dan melaksanakan referendum di wilayahnya menjadi sengketa.
(M. Khadafi)