Agustus telah tiba, bulan di mana Indonesia meraih kemerdekaan dan kebebasannya. Sayangnya kita masih harus dihadapkan dengan permasalahan 'ketidakmerdekaan' di sejumlah sektor. Salah satu sektor yang masih dianggap belum merdeka adalah pendidikan di mana masih banyak ditemukan anak-anak terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang belum mendapat pendidikan layak.
Di antara berbagai masalah pendidikan yang kita hadapi muncul seorang dermawan bernama Nurida Rahmanilah seorang anak mantan pemulung yang mendirikan saung baca anak-anak pemulung di permukiman pemulung TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Meski berstatus sebagai sarjana, Nurida lebih memilih mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak-anak pemulung dari pada harus bekerja kantoran. Saung baca ini didirikan Nurida bersama teman-teman yang tergabung dalam Gabungan Remaja Peduli (Garpu) pada 2016 lalu.
Tidak hanya menyediakan buku bacaan, Nurida dan kawan-kawan juga mengajari anak-anak berhitung hingga pengetahuan umum. Anak-anak antusias mengikuti pelajaran yang diberikan. Didirikannya Saung Baca Garpu selain untuk membantu anak-anak belajar juga untuk membantu orang tua yang tidak sanggup menyekolahkan anak-anak mereka karena keterbatasan biaya.
"Saya tidak ingin mereka seperti saya, banyak hal yang saya rasa sangat kurang untuk saya terkait informasi. Hal yang menyebabkan saya telat merasakan pendidikan, mereka memiliki kesempatan yang sama siapapun pantas merasakan pendidikan", ujar Nurida Rahmanilah.