Athena: Yunani mencapai kesepakatan soal nama negara tetangganya di utara, yang menyebut diri sebagai Makedonia saat terpecah menjadi bekas Yugoslavia.
Setelah 27 tahun pembicaraan -- dan banyak protes -- kedua negara telah menetapkan nama Republik Makedonia Utara, atau Severna Makedonija untuk Makedonia.
Yunani keberatan dengan nama Makedonia, khawatir akan klaim teritorial atas wilayah utaranya yang sama. Yunani sudah memveto tawaran tetangga untuk bergabung dengan Nato dan Uni Eropa.
Dilansir BBC, Rabu 13 Juni 2018, nama baru itu sekarang harus disetujui warga Makedonia dan Parlemen Yunani.
Berdasarkan kesepakatan itu, negara yang dikenal di PBB sebagai Bekas Republik Yugoslavia Makedonia (Fyrom) akan diberi nama Severna Makedonija, atau Republik Makedonia Utara.
Bahasanya adalah bahasa Makedonia dan orang-orangnya dikenal sebagai orang Makedonia (warga Republik Makedonia Utara).
Secara signifikan, mereka setuju bahwa nama baru akan digunakan secara internasional dan bilateral, sehingga 140 atau lebih negara yang mengakui nama Makedonia juga harus mengubahnya jadi Makedonia Utara.
Mereka juga setuju bahwa nama bahasa Inggris dapat digunakan sebagai istilah Slavia.
Kedua pihak sebelumnya telah meninggalkan sejumlah alternatif, termasuk Gorna Makedonija (Makedonia Atas), Nova Makedonija (Makedonia Baru), dan Makedonia Ilinden.
(FJR)
Dinas Pemadam Kebakaran Yunani mengatakan 25 orang masih dinyatakan hilang.
Pemerintah Yunani mendapat kecaman dari sejumlah pihak atas respons penanggulangan bencana yang dinilai lamban.
Para nelayan bergabung dengan misi penyelamatan karena amuk api tidak menyisakan jalan keluar.
Akibat insiden ini sebanyak 74 orang tewas dan 187 orang mengalami luka serius.
Dari total 187 orang yang terluka dan dirawat di rumah sakit, 82 adalah anak-anak.
Jika terus dibiarkan, kelelahan yang tak tertangani dengan baik dapat mengganggu produktivitas dan menurunkan…
Tampak tak berguna, namun ternyata nongkrong bersama teman punya banyak manfaat positif.
Mereka menentang antisemitisme dengan satu slogan singkat: "Sudah cukup!"
PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut Polandia terlibat Holocaust saat masa kependudukan di Warsawa.
Pernyataan Menlu Rusia Lavrov merupakan pukulan telak bagi PM Jepang.
Diduga pelaku hendak menghapus nama Karl Marx dari sejarah.
Keluarga Shamima mengatakan bahwa bayi yang ada di kandungan perempuan 19 tahun itu tidak bersalah.
Harga pembuka untuk lima 'lukisan Hitler' itu cukup fantastis.
Duke of Edinburg mengaku menyesal atas kecelakaan bulan lalu.
Pihak London Zoo sempat mengira Asim dan Melati akan menjadi pasangan ideal.
Austria menegaskan akan tetap berpegang pada kebijakan UE soal konflik Israel dan Palestina.
Uni Eropa mengingatkan bahwa perjanjian Brexit sudah tidak bisa lagi diotak-atik.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diisukan segera dilengserkan menggunakan Amandemen ke-25.