New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menegaskan dirinya tidak akan bergabung dengan kelompok negara manapun yang saat ini sedang berusaha mendorong inisiatif untuk menyelesaikan krisis politik dan ekonomi di Venezuela.
Ucapan Guterres mengindikasikan dirinya tidak akan datang dalam sebuah pertemuan sejumlah negara terkait krisis Venezuela di Uruguay pekan ini.
Meksiko dan Uruguay sempat berharap Guterres akan menghadiri sebuah konferensi di Montevideo pada Kamis mendatang. Tujuan konferensi adalah mendorong dialog antara Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan pemimpin oposisi Juan Guaido.
"PBB telah memutuskan tidak akan ikut serta dengan grup manapun untuk memberikan kredibilitas kepada pihak-pihak yang dapat mencarikan solusi politik," ucap Guterres kepada awak media, seperti dilansir dari laman CGTN, Selasa 5 Februari 2019.
Guaido telah mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela pada 23 Januari. Meksiko dan Uruguay, pihak yang ingin menyelesaikan krisis di Venezuela, tidak mengakui Guaido.
Guterres mengaku mengamati perkembangan situasi di Venezuela "dengan penuh kekhawatiran." Ia mengaku telah mendiskusikan berbagai inisiatif yang diajukan beberapa negara terkait krisis Venezuela.
Pekan kemarin, Guterres bertemu Duta Besar Meksiko untuk PBB Juan Jose Gomez Camacho, yang berkata bahwa pertemuan di Montevideo adalah "kesempatan" adanya dialog untuk semua kubu bertikai di Venezuela.
Sementara itu pemerintah Venezuela mengaku akan merevisi hubungan bilateral dengan beberapa negara anggota Uni Eropa. Ini dilakukan usai sejumlah negara UE itu mengakui Guaido sebagai presiden interim.
Beberapa negara UE yang mengakui Guaido adalah Jerman, Spanyol, Inggris, Prancis, Austria, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Belanda, Polandia, Portugal dan Swedia.
Menteri Luar Amerika Serikat Mike Pompeo menyambut baik pengakuan oleh sejumlah anggota UE tersebut, dan mendorong negara-negara lain mengikutinya.
Baca: Negara-Negara Eropa Akui 'Presiden Interim' Venezuela
(WIL)
PBB mengirim Pelapor Khusus untuk menyelidiki kasus kematian Jamal Khashoggi di Turki.
Indonesia mendesak isu Palestina harus mendapat perhatian khusus dari PBB.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menilai ekonomi global akan terus tumbuh dengan kecepatan stabil sekitar 3,0 persen pada 2019 dan…
Guterres menilai serangan terhadap penjaga perdamaian dapat dikategorikan kejahatan perang.
Jika terus dibiarkan, kelelahan yang tak tertangani dengan baik dapat mengganggu produktivitas dan menurunkan…
Tampak tak berguna, namun ternyata nongkrong bersama teman punya banyak manfaat positif.
Presiden Donald Trump menandatangani perintah yang menguraikan visinya untuk ‘Pasukan Ruang Angkasa’.
Partai Demokrat menyelidiki kemungkinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempercepat transfer teknologi nuklir ke Arab…
Pengunduran diri ini terkait dengan tuduhan adanya tekanan terhadap jaksa agung Kanada untuk menghindari tuntutan terkait kasus.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diisukan segera dilengserkan menggunakan Amandemen ke-25.
Trump mengaku tidak mau ratusan militan asing mempenetrasi Eropa setelah ISIS kalah nanti.
Terdapat setidaknya 40 orang WNI yang tinggal di kota Aurora.
Maduro menyebut AS mencuri banyak uang dan hanya memberi remah-remah kepada Venezuela via bantuan kemanusiaan.
Trump menyebut telah terjadi invasi di perbatasan AS-Meksiko.
Ketika pengiriman bantuan Amerika Serikat (AS) tertahan di gudang perbatasan Kolombia, warga Venezuela dilanda kelaparan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menganggap bantuan AS tidak tulus dan sebagai langkah mereka untuk menginvasi negaranya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diisukan segera dilengserkan menggunakan Amandemen ke-25.